Total Tayangan Halaman

Jumat, 29 Oktober 2010

kekuatan teknik pernapasan 2


Di bagian-1, telah diuraikan bagaimana cara bernapas yang benar atau bernapas secara alami, dan perbedaan antara bernapas melalui perut dan dada. Di bagian-2 ini, akan dijelaskan pernapasan menurut sains.
Pengobatan Barat yang telah mencapai kemajuan teknologi tanpa batas, terkadang telah kehilangan sentuhan konsep dan teknik sederhana yang dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap kesehatan Anda.
Bernapas adalah salah satu contohnya. Namun kita tetap harus berterima kasih pada fisiologis Barat, karenanya saya dapat menjelaskan secara detail mengapa dan bagaimana terjadinya proses luar biasa di bawah ini.
Pertama, penyimpangan kecil untuk meninjau fisiologi pernapasan dan sistem saraf.
Sistem saraf autonomik
Pada pandangan medis Barat, sistem saraf autonomik adalah pusat kendali bagi fungsi jasmaniah. Sistem saraf ini berisi sistem simpatetik dan parasimpatetik. Dua sistem ini bekerja saling berlawanan satu sama lain, seperti tombol saklar. Ketika sistem saraf simpatetik menyala, sistem parasimpatetik mati, dan begitu juga sebaliknya.
Apa yang dilakukan sistem simpatetik
Ini adalah sistem saraf respon stres akut (fight or flight atau reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar). Ini merupakan sistem yang luar biasa dan terlibat dalam aktivitas fisik, berlari mengelilingi blok, berpikiran waspada, atau memusatkan perhatian secara fisik maupun mental.
Misalnya, mengirimkan darah dan impuls saraf pada otot ketika kita berlari. Dia meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan tingkat pernapasan—semua hal tersebut ditingkatkan untuk membantu kita lari mengelillingi blok. Dia menghambat pencernaan, relaksasi, tidur dan dapat menghambat fungsi seksual.
Apa yang dilakukan sistem parasimpatetik. Sistem parasimpatetik berkaitan dengan aktivasi “fungsi vegetatif” (proses mandiri dan paling dasar di dalam tubuh) kita: pencernaan, tidur, relaksasi, dan aspek fungsi seksual tertentu. Ketika sistem ini sedang bekerja, tekanan darah, detak jantung, dan tingkat pernapasan berkurang. Pemulihan alamiah tubuh dan mekanisme penyembuhan diri sendiri bertautan ketika terhubung dengan sistem parasimpatetik. 
Bernapas melalui perut dan melalui dada memiliki dampak seketika terhadap kesehatan Anda. Bagaimana kita memulai bernapas akan berkaitan dengan dampak seketika terhadap kesehatan kita. Jika kita memulai bernapas melalui dada, bukan melalui perut, sistem saraf simpatetik yang terkait.
Jika kita memulai bernapas dengan perut, seperti yang diuraikan pada bagian-1, sistem saraf parasimpatetik (parasympathetic nervous system) terkait. Dampak sistem saraf ini bersifat instan, memberikan sifat alami mekanisme fisiologis yang terlibat.
Di bagian-3 dan 4, saya akan meninjau ulang kaitan antara pernapasan dan emosi, menjelaskan bagaimana pernapasan dada dapat menyebabkan dan memperburuk penyakit, manfaat serta saran-saran melakukan pernapasan perut. (Dr. Patricia A. Muehsam/The Epoch Times)

edisi 2

Kekuatan hebat dari teknik pernapasan A



Artikel berseri yang saya tulis ini, akan membahas tentang kekuatan maha besar dari "mengolah pernafasan": hal-hal yang diajarkan oleh kearifan kuno dan ditegaskan oleh ilmu pengetahuan moderen pada kita.
Bernafas adalah perangkat –yang paling sering diabaikan, paling mudah dilakukan, dan paling mudah dicapai– yang kita miliki untuk meningkatkan kondisi kesehatan tubuh-pikiran kita. Diketahui ada keterkaitan langsung antara mengolah pernafasan dan kesehatan.
Bernafas dengan tidak tepat dapat menyebabkan atau memperburuk penyakit dan masalah kesehatan. Belajar untuk bernafas dengan benar akan berdampak sangat cepat dan sangat besar pada kondisi mental, emosional, dan fisik atas ketidakseimbangan tubuh atau penyakit dan menyiapkan tubuh-pikiran kita pada kondisi optimal menuju kesembuhan.
Konsep mengolah pernafasan yang diibaratkan sebagai kehidupan merupakan prinsip dasar penyembuhan tradisional yang telah mendunia. “Qi” dan “prana” dipertimbangkan sebagai kekuatan hidup dalam pengobatan tradisional China dan Ayurveda.
Pada bagian pertama, saya akan mendiskripsikan cara mengolah pernafasan yang benar, menunjukkan perbedaan antara bernafas dengan perut dan dada, dan pengetahuan tentang pernafasan.
Pengalaman awal kita bersentuhan dengan "bernafas" adalah hal yang paling alami. Cara bernafas yang benar adalah bernafas dengan tidak kentara. Bayi bernafas secara alamiah melalui perut. Jika Anda mengamati cara bayi bernafas, Anda akan melihat perutnya membesar saat menarik nafas.
Saat kanak-kanak, seiring dengan tumbuhnya kewaspadaan dan kesadaran diri, mungkin kita akan kehilangan cara bernafas yang spontan dan alami. Banyak diantara kita, telah melupakan bagaimana bernafas dengan perut seperti yang pernah kita lakukan saat bayi. Kita menjadi terbiasa melakukan pernafasan melalui dada, menahan perut dan bernafas melalui dada.
Lingkungan masyarakat dan budaya juga mempengaruhi bagaimana kita bernafas. Pria dan perempuan secara tidak sadar telah menerima persepsi bahwa perut rata, berdiri tegap, dan membusungkan dada adalah hal yang diperlukan. Persepsi tesebut dengan sendirinya menghalangi bentuk alami pernafasan perut.
Kondisi emosional juga mempengaruhi pernafasan kita. Ketakutan, kegelisahan, kemarahan, dan perasaan depresi secara tidak sadar dapat mengaktifkan pernafasan dada, menghambat pernafasan perut, dan bahkan memaksa kita menahan atau berhenti bernafas sesaat.
Bernafas melalui perut secara sederhana membiarkan perut kita mengembang saat kita menarik nafas, kebalikan dari menarik nafas melalui dada. Dada mungkin saja bisa sedikit mengembang, namun kebanyakan nafas diambil dengan membiarkan perut kita mengembang. Dengan membiarkan perut mengembang ketika menarik nafas, kita menyediakan ruang bagi paru-paru untuk mengembang lebih sempurna. Usus bergeser memberikan jalan dan menyediakan ruang untuk paru-paru.
Pernafasan melalui perut terkadang diarahkan sebagai pernafasan diafragmatis. Kita sebenarnya tidak sedang melakukan pernafasan dengan diafragma. Diafragma diibaratkan sebagai pintu ayun yang diturunkan untuk memberi kesempatan agar paru-paru mengembang ketika kita membiarkan perut kita mengembang saat menarik nafas.
Artikel selanjutnya, saya akan menjelaskan hubungan antara pernafasan dan emosi, pengetahuan tentang pernafasan, bagaimana bernafas melalui dada dapat menyebabkan dan memperburuk penyakit, manfaat pernafasan perut, dan anjuran untuk melakukan pernafasan perut. (Dr. Patricia A. Muehsam/The Epoch Times/feb)
ini edisi 1

Sejarah adanya Gunung Merapi




SEJARAH GEOLOGI
Hasil penelitian stratigrafi menunjukkan sejarah terbentuknya Merapi sangat kompleks. Wirakusumah (1989) membagi Geologi Merapi menjadi 2 kelompok besar yaitu Merapi Muda dan Merapi Tua. Penelitian selanjutnya (Berthomier, 1990; Newhall & Bronto, 1995; Newhall et.al, 2000) menemukan unit-unit stratigrafi di Merapi yang semakin detil. Menurut Berthommier,1990 berdasarkan studi stratigrafi, sejarah Merapi dapat dibagi atas 4 bagian :
PRA MERAPI (+ 400.000 tahun lalu)
Disebut sebagai Gunung Bibi dengan magma andesit-basaltik berumur ± 700.000 tahun terletak di lereng timur Merapi termasuk Kabupaten Boyolali. Batuan gunung Bibi bersifat andesit-basaltik namun tidak mengandung orthopyroxen. Puncak Bibi mempunyai ketinggian sekitar 2050 m di atas muka laut dengan jarak datar antara puncak Bibi dan puncak Merapi sekarang sekitar 2.5 km. Karena umurnya yang sangat tua Gunung Bibi mengalami alterasi yang kuat sehingga contoh batuan segar sulit ditemukan.

MERAPI TUA (60.000 - 8000 tahun lalu)

Pada masa ini mulai lahir yang dikenal sebagai Gunung Merapi yang merupakan fase awal dari pembentukannya dengan kerucut belum sempurna. Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit basaltic dari awanpanas, breksiasi lava dan lahar.

MERAPI PERTENGAHAN (8000 - 2000 tahun lalu)

Terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi. Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas. Aktivitas Merapi dicirikan dengan letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan "de¬bris-avalanche" ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Pada periode ini terbentuk Kawah Pasarbubar.

MERAPI BARU (2000 tahun lalu - sekarang)

Dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat aktivitas Merapi. Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua. Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun. Letusan besar dari Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi Sambisari yang terletak ± 23 km selatan dari Merapi. Studi stratigrafi yang dilakukan oleh Andreastuti (1999) telah menunjukkan bahwa beberapa letusan besar, dengan indek letusan (VEI) sekitar 4, tipe Plinian, telah terjadi di masa lalu. Letusan besar terakhir dengan sebaran yang cukup luas menghasilkan Selokopo tephra yang terjadi sekitar sekitar 500 tahun yang lalu. Erupsi eksplosif yang lebih kecil teramati diperkirakan 250 tahun lalu yang menghasilkan Pasarbubar tephra. Skema penampang sejarah geologi Merapi menurut Berthommier

SEJARAH ERUPSI 

Tipe erupsi Gunung Merapi dapat dikategorikan sebagai tipe Vulkanian lemah. Tipe lain seperti Plinian (contoh erupsi Vesuvius tahun 79) merupakan tipe vulkanian dengan daya letusan yang sangat kuat. Erupsi Merapi tidak begitu eksplosif namun demikian aliran piroklastik hampir selalu terjadi pada setiap erupsinya. Secara visual aktivitas erupsi Merapi terlihat melalui proses yang panjang sejak dimulai dengan pembentukan kubah lava, guguran lava pijar dan awanpanas (pyroclastic flow).

Merapi termasuk gunungapi yang sering meletus. Sampai Juni 2006, erupsi yang tercatat sudah mencapai 83 kali kejadian. Secara rata-rata selang waktu erupsi Merapi terjadi antara 2 – 5 tahun (periode pendek), sedangkan selang waktu periode menengah setiap 5 – 7 tahun. Merapi pernah mengalami masa istirahat terpanjang selama >30 tahun, terutama pada masa awal keberadaannya sebagai gunungapi. Memasuki abad 16 kegiatan Merapi mulai tercatat cukup baik. Pada masa ini terlihat bahwa waktu istirahat terpanjang pernah dicapai selama 71 tahun ketika jeda antara tahun 1587 sampai dengan tahun 1658.
Sejarah letusan gunung Merapi mulai dicatat (tertulis) sejak tahun 1768. Namun demikian sejarah kronologi letusan yang lebih rinci baru ada pada akhir abad 19. Ada kecenderungan bahwa pada abad 20 letusan lebih sering dibanding pada abad 19. Hal ini dapat terjadi karenapencatatan suatu peristiwa pada abad 20 relatif lebih rinci. Pemantauan gunungapi juga baru mulai aktif dilakukan sejak awal abad 20. Selama abad 19 terjadi sekitar 20 letusan, yang berarti interval letusan Merapi secara rata-rata lima tahun sekali. Letusan tahun 1872 yang dianggap sebagai letusan terakhir dan terbesar pada abad 19 dan 20 telah menghasilkan Kawah Mesjidanlama dengan diameter antara 480-600m. Letusan berlangsung selama lima hari dan digolongkan dalam kelas D. Suara letusan terdengar sampai Kerawang, Madura dan Bawean. Awanpanas mengalir melalui hampir semua hulu sungai yang ada di puncak Merapi yaitu Apu, Trising, Senowo, Blongkeng, Batang, Woro, dan Gendol. Awanpanas dan material produk letusan menghancurkan seluruh desa-desa yang berada di atas elevasi 1000m. Pada saat itu bibir kawah yang terjadi mempunyai elevasi 2814m (;bandingkan dengan saat ini puncak Merapi terletak pada elevasi 2968m). Dari peristiwa-peristiwa letusan yang telah lampau, perubahan morfologi di tubuh Gunung dibentuk oleh lidah lava dan letusan yang relatif lebih besar. Gunung Merapi merupakan gunungapi muda. Beberapa tulisan sebelumnya menyebutkan bahwa sebelum ada Merapi, telah lebih dahuiu ada yaitu Gunung Bibi (2025m), lereng timurlaut gunung Merapi. Namun demikian tidak diketahui apakah saat itu aktivitas vulkanik berlangsung di gunung Bibi. Dari pengujian yang dilakukan, G. Bibi mempunyai umur sekitar 400.000 tahun artinya umur Merapi lebih muda dari 400.000 tahun. Setelah terbentuknya gunung Merapi, G. Bibi tertimbun sebagian sehingga saat ini hanya kelihatan sebagian puncaknya. Periode berikutnya yaitu pembentukan bukit Turgo dan Plawangan sebagai awal lahirnya gunung Merapi. Pengujian menunjukkan bahwa kedua bukit tersebut berumur sekitar maksimal 60.000 tahun (Berthomrnier, 1990). Kedua bukit mendominasi morfologi lereng selatan gunung Merapi.

Pada elevasi yang lebih tinggi lagi terdapat satuan-satuan lava yaitu bukit Gajahmungkur, Pusunglondon dan Batulawang yang terdapat di lereng bagian atas dari tubuh Merapi. Susunan bukit-bukit tersebut terbentuk paling lama pada, 6700 tahun yang lalu (Berthommier,1990). Data ini menunjukkan bahwa struktur tubuh gunung Merapi bagian atas baru terbentuk dalam orde ribuan tahun yang lalu. Kawah Pasarbubar adalah kawah aktif yang menjadi pusat aktivitas Merapi sebelum terbentuknya puncak.

Diperkirakan bahwa bagian puncak Merapi yang ada di atas Pasarbubar baru terbentuk mulai sekitar 2000 tahun lalu. Dengan demikian jelas bahwa tubuh gunung Merapi semakin lama semakin tinggi dan proses bertambahnya tinggi dengan cepat nampak baru beberapa ribu tahun lalu. Tubuh puncak gunung Merapi sebagai lokasi kawah aktif saat ini merupakan bagian yang paling muda dari gunung Merapi. Bukaan kawah yang terjadi pernah mengambil arah berbeda-beda dengan arah letusan yang bervariasi. Namun demikian sebagian letusan mengarah ke selatan, barat sampai utara. Pada puncak aktif ini kubah lava terbentuk dan kadangkala terhancurkan oleh letusan. Kawah aktif Merapi berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan letusan yang terjadi. Pertumbuhan kubah lava selalu mengisi zona-zona lemah yang dapat berupa celah antara lava lama dan lava sebelumnya dalam kawah aktif Tumbuhnya kubah ini ciapat diawali dengan letusan ataupun juga sesudah letusan. Bila kasus ini yang terjadi, maka pembongkaran kubah lava lama dapat terjadi dengan membentuk kawah baru dan kubah lava baru tumbuh dalam kawah hasil letusan. Selain itu pengisian atau tumbuhnya kubah dapat terjadi pada tubuh kubah lava sebelumnya atau pada perbatasan antara dinding kawah lama dengan lava sebelumnya. Sehingga tidak mengherankan kawahkawah letusan di puncak Merapi bervariasi ukuran maupun lokasinya. Sebaran hasil letusan juga berpengaruh pada perubahan bentuk morfologi, terutama pada bibir kawah dan lereng bagian atas. Pusat longsoran yang terjadi di puncak Merapi, pada tubuh kubah lava biasanya pada bagian bawah yang merupakan akibat dari terdistribusikannya tekanan di bagian bawah karena bagian atas masih cukup kuat karena beban material.

Lain halnya dengan bagian bawah yang akibat dari desakan menimbulkan zona-zona lemah yang kemudian merupakan pusat-pusat guguran. Apabila pengisian celah baik oleh tumbuhnya kubah masih terbatas jumlahnya, maka arah guguran lava masih dapat terkendali dalam celah yang ada di sekitarnya. Namun apabila celah-celah sudah mulai penuh maka akan terjadi penyimpangan-penyimpangan tumbuhnya kubah. Sehingga pertumbuhan kubah lava yang sifat menyamping (misal, periode 1994 - 1998) akan mengakibatkan perubahan arah letusan. Perubahan ini juga dapat terjadi pada jangka waktu relatif pendek dan dari kubah lava yang sama. Pertumbuhan kubah lava ini berkembang dari simetris menjadi asimetris yang berbentuk lidah lava. Apabila pertumbuhan menerus dan kecepatannya tidak sama, maka lidah lava tersebut akan mulai membentuk morfologi bergelombang yang akhirnya menjadi sejajar satu sama lain namun masih dalam satu tubuh. Alur pertumbuhannya pada suatu saat akan mencapai titik kritis dan menyimpang menimbulkan guguran atau longsoran kubah. Kronologi semacam ini teramati pada th 1943 (April sampai Mei 1943).

Penumpukan material baru di daerah puncak akibat dari pertumbuhan kubah terutama terlihat dari perubahan ketinggian maksimum dari puncak Merapi. Beberapa letusan yang dalam sejarah telah mengubah morfologi puncak antara lain letusan periode 18221823 yang menghasilkan kawah berdiameter 600m, periode 1846 - 1848 (200m), periode 1849 (250 - 400m), periode 1865 - 1871 (250m), 1872 - 1873 (480 - 600 m), 1930, 1961.

Sebuah cerita dari anak bangsa !! (1)

Budi(nama disamarkan) seorang anak yang lahir di keluarga miskin di sebuah desa terpencil, yang mempunyai cita-cita yang tinggi dan mustahil untuk anak miskin seperti dia.Dia sekolah di SDN 1 SENSOR dan duduk dikelas 4 SD . Setiap hari dia sekolah dengan jalan kaki dan melewati hutan untuk sampai ke sekolah, berangkat mulai pukul 04.45 , yaitu setelah sholat shubuh dan sampai di sekolah pukul 6.15 setiap harinya, untuk anak muda jaman sekarang mana mungkin ada yang mau ke sekolah dengan menempuh perjalanan selama satu setengah jam untuk sampai ke sekolah, oh iya jarak rumah Budi ke sekolah lumayan jauh sekitar 8 Km . Semua itu dia lakukan hanya untuk mencapai segala cita-citanya yang sudah dia impikan sejak dulu yaitu ingin menjadi seorang peneliti yang bekerja untuk Indonesia dengan tujuan lainnya yaitu memajukan Indonesia dengan barang-barang yang dia ciptakan. Hari-hari dilalui dengan senang, sepulang sekolah juga dia tidak lupa membantu orang tuanya diladang dalam mengurusi sayur-sayuran, dan menggembala ternak yang dia miliki. 2 tahun kemudian dia pun lulus, dan hari-hari di SD pun berakhir dengan mendapat rangking 2 di sekolahnya. Bersambung di ( Sebuah cerita dari anak bangsa !! (2) )

meng-unblocked site Disini ajah !!

silahkan klik disini , tapi ingat jangan untuk meng-unblocked site porno okey . . . . !!
semua informasi penting ingat ituh !!

nih Temen cowok FB gw

Ganteng gak menurut loe mw tw alamat FB nya klik disini

Asal dari kungfu aliran WING CHUN

Ini adalah lambang dari perguruan Wing Chun

Wing Chun (mandarin: 詠春; pinyin: yǒng chūn; secara harfiah berarti "nyanyian musim semi" atau mandarin : 永春; secara harfiah berarti "musim semi abadi"), juga dieja sebagai Ving Tsun atau Wing Tsun adalah seni bela diri Cina dan bentuk bela diri yang mengkombinasikan penyerangan dan pergulatan dan spesialisasi di pertarungan jarak dekat.

Sejarah

Sejarah Wing Chun lebih banyak diceritakan turun temurun dari guru ke murid, tidak ada catatan resmi mengenai siapa dan kapan diciptakan. Menurut versi Ip Man, Wing Chun diciptakan oleh Ng Mui pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi (1661-1722), Dinasti Qing. Setelah dihancurkannya Kuil Shaolin di Fujian oleh pasukan Qing, kepala biarawati Ng Mui mengungsi ke Gunung Daliang (大涼山) di perbatasan antara Yunnan dan Sichuan. Suatu hari, dia melihat pertarungan antara ular dan burung bangau, kemudian Ng Mui mengambil pelajaran dari mengamati pertarungan antara kedua hewan itu dan mengkombinasikannya dengan kungfu Shaolin kemudian menciptakan kungfu dengan gaya baru. Ng Mui sering membeli tahu dari seorang tukang tahu bernama Yim Yee(嚴二). Yim Yee mempunyai seorang anak perempuan bernama Yim Wingchun (嚴詠春) yang dipaksa menikah dengan Jenderal militer setempat. Ng Mui mengajari Yim Wingchun ilmu kungfu barunya untuk menyingkirkan Jenderal setempat itu untuk selamanya dan akhirnya berhasil. Yim Wingchun kemudian menurunkan ilmunya kepada Leung BokChao (梁博儔), suaminya sendiri. Pemakaian nama "Wing Chun" dimulai pada saat itu.


Karakteristik

Wing Chun adalah sebuah bentuk seni bela diri yang sangat unik, spesialisasi pada pertarungan jarak dekat, memakai pukulan cepat dan tendangan dengan pertahanan yang ketat serta ketangkasan gerak kaki untuk mempercepat gerak maju. Wing Chun yang efektif dapat dicapai dengan kordinasi antara serangan dan pertahanan yang serentak dan serangan balik. Dari hal tersebut Wing Chun menjadi suatu ilmu bela diri yang baik dalam hal pertahanan diri. Seorang murid harus belajar untuk mengantarkan jumlah energi yang tepat dengan keadaan santai. Guru Wing Chun yang baik akan mengajarkan muridnya untuk mengatasi keadaan dengan mengatur posisi dan mengelak daripada menghadapi langsung. Gaya Wing Chun meliputi tendangan, menangkis, serangan beruntun, tinju, menjebak dan mengontrol teknik sebagai bagian dari pertarungan itu sendiri.

Berikut adalah GARIS KETURUNAN ENAM GENERASI PERTAMA WING CHUN


Berikut daftar nama perguruan wing chun yang ada di Indonesia : 

Wing Chun Indonesia

Wing Chun Bendera Hitam

Wing Chun Bendera hitam atau lebih dikenal dengan "Hek Ki Boen Eng Chun Kun" adalah aliran ilmu bela diri Wing Chun yang berasal dari propinsi Fujian (Hokkian), Cina. Seorang praktisi Wing Chun, Guru Besar Tjia Fun Jia bermigrasi ke Indonesia dan kemudian melanjutkan pengembangan Wing Chun sebagai cabang perguruan.


Wing Chun Kungfu Academy

Di Indonesia ada sebuah Perguruan Wing Chun resmi aliran Ip Man yang bernama "Wing Chun Kungfu Academy Indonesia", salah satu pendirinya yaitu Suwanto Lim, seorang praktisi Wing Chun yang berdomisili di kota Medan, Sumatera Utara.


posted by : -wahyu-pasma-